Apa Itu Konsep AIDA?
Salah satu tujuan dari marketing adalah memastikan agar produk atau jasa yang dibuat oleh perusahaan dikenal masyarakat sehingga nantinya perusahaan dapat mendapatkan laba dari penjualannya. Maka tidak aneh saat sebuah perusahaan rela mengeluarkan banyak biaya untuk membuat strategi pemasaran. Dalam dunia marketing terdapat salah satu konsep yang akan kita kupas yaitu konsep AIDA.
Konsep ini dalam dunia Marketing bernama AIDA Model bertujuan meningkatkan perkembangan bisnis. Singkatan AIDA adalah singkatan dari Attention (Perhatian), Interest (Minat), Desire (Keinginan), dan Action (Aksi).
Ini dikembangkan oleh seorang pengusaha Amerika dan telah digunakan sejak akhir abad ke-19. Telah ditinjau dan dimodifikasi beberapa kali selama bertahun-tahun, baik dalam pemasaran dan hubungan masyarakat.
Sejarah AIDA
Ketika pengusaha Amerika, E. St. Elmo Lewis, memperkenalkan model AIDA pada tahun 1898, pebisnis itu terutama menangani optimalisasi panggilan penjualan. Dia secara khusus mengacu pada interaksi antara penjual dan pembeli tentang produk.
Lewis dapat dianggap sebagai pelopor dalam hal penggunaan metode ilmiah untuk merancang proses periklanan dan penjualan. Pada saat yang sama, sangat penting bagi Lewis untuk melihat iklan sebagai jenis “pelatihan” yang membantu penerima manfaat.
Penjelasan teoritik Lewis tentang teori periklanan bergantung pada pengalaman yang luas. Dia, misalnya, kepala pemasaran di berbagai perusahaan dan organisasi yang disarankan serta perusahaan dalam konsep ukuran periklanan. Dia berbagi pengetahuannya dalam bentuk berbagai publikasi – baik dalam bentuk tertulis maupun dalam seminar di universitas-universitas AS.
Model AIDA-nya dapat dianggap sebagai semacam warisan, karena formula tersebut masih digunakan lebih dari 100 tahun setelah kemunculannya yang pertama, misalnya dalam pemasaran online.
AIDA adalah salah satu model yang paling lama digunakan dalam dunia Advertising. Konsep ini telah lama digunakan untuk memahami sisi kebutuhan atau yang digunakan konsumen. AIDA singkatan dari Attention (Perhatian), Interest (Minat), Desire (Keinginan), dan Action (Aksi). Untuk lebih jelas, berikut ini ada masing-masing pengertian dari Attention, Interest, Desire, dan Action.
Attention
Dalam attention ini seorang pemasar harus bisa membuat sebuah media informasi agar mengandung daya tarik bagi konsumen. Attention juga harus meaningful, believable, dan distinctive.
Interest
Selanjutnya ada Interest. Interest merupakan langkah selanjutnya dari seorang pemasar agar dapat menarik pelanggan. Media informasi yang digunakan juga harus menarik perhatian pelanggan dan bagus. Cara terbaik untuk menarik pelanggan adalah berikan penjelasan tentang fitur dan keuntungannya.
Desire
Desire adalah rasa keinginan seseorang untuk mencoba atau memiliki sebuah barang atau jasa. Disini, pembeli mulai gelisah karena emosi mereka mulai goyah apakah beli atau tidak produk yang dia inginkan.
Action
Action adalah tindakan atau upaya terakhir agar calon pembeli membeli produk kita. dalam hal ini pemasar harus pintar memilih kata yang tepat agar calon pembeli melakukan respon sesuai yang diharapkan. Pemasa juga harus bisa menggunakan kata perintah agar calon pembeli bergerak.
Itulah pengertian dan cara menerapkan strategi pemasaran AIDA. Mudah bukan? Tidak harus memiliki usaha bisnis yang besar untuk menerapkan strategi AIDA ini. Justru apapun bisnis Anda, adalah hal yang krusial untuk menerapkan strategi ini dengan maksimal. Tapi ingat, tidak ada strategi yang sama satu dan lainnya.
Sesuaikan kondisi lokasi, target promosi, daya beli konsumen, hingga produk Anda dengan situasi sekitar. Jangan memaksakan untuk menurunkan atau menaikkan standar hanya demi mengikuti bisnis lain yang sudah lebih dulu hype. Tentu saja riset ini tidak akan berlangsung dengan mudah. Ada proses trial and error yang perlu dilakukan sebelum benar-benar menemukan pola penerapan strategi pemasaran AIDA yang tepat.